08.21
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI WIRELESS.
b. PCMCIA Adapter
Alat ini dapat ditambahkan pada notebook dengan pada PCMCIA slot. Model PCMCIA juga tersedia dengan tipe G atau double transmit.
c. USB Wireless Adaptor
Alat ini mengambil power 5V dari USB port. Untuk kemudahan USB WIFI adapter dengan fleksibel ditempatkan bagi notebook dan PC.
d. USB Add-on PCI slot
Perangkat ini umumnya diberikan bersama paket mainboard untuk melengkapi perangkat WIFI pada sebuah computer. Sama kemampuannya dengan PCI card wireless network tetapi mengunakan jack USB internal pada mainboard termasuk pemakaian power diambil dari cable tersebut.
PCImini bus adalah slot PCI yang disediakan pada notebook dan pemakai dapat menambahkan perangkat seperti WIFI adaptor didalam sebuah notebook.
Meningkatkan keandalan dan penggunaan dari setiap WiFi, WiMAX, LTE, 3G atau jaringan data nirkabel.
b. Easy wifi radar
untuk menemukan dan terhubung untuk membuka jalur akses nirkabel dengan mouseclick tunggal. Terhubung ke hotspot gratis tanpa kerumitan.
c. Advanced port scanner
dapat memindai port sangat cepat, berisi deskripsi untuk port umum, dan dapat melakukan scan pada rentang port yang telah ditentukan.
08.18
PERKEMBANGAN JARINGAN KOMPUTER SEBAGAI SARANA YANG DIGUNAKAN DALAM PROSES TELEMATIKA.
PERKEMBANGAN JARINGAN KOMPUTER SEBAGAI SARANA YANG DIGUNAKAN DALAM PROSES TELEMATIKA.
http://rizma.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2010/06/16/3/#
06.08
Percakapan Bisnis Bahasa Inggris.
Percakapan Bisnis Bahasa Inggris – How I Start My Bakery Business.
06.07
Harapan saya Telematika di Indonesia.
apa yang saya harapkan dengan adanya Telematika di indonesia...??
05.17
Perkembangan Telematika Sebelum dan Sesudah Internet Muncul.
Perkembangan Telematika Sebelum dan Sesudah Internet Muncul.
- Peristiwa proklamasi 1945 membawa perubahan yang bagi masyarakat Indonesia, dan sekaligus menempatkannya pada situasi krisis jati diri. Krisis ini terjadi karena Indonesia sebagai sebuah negara belum memiliki perangkat sosial, hukum, dan tradisi yang mapan. Situasi itu menjadi ‘bahan bakar’ bagi upaya-upaya pembangunan karakter bangsa di tahun 50-an dan 60-an. Di awal 70-an, ketika kepemimpinan soeharto, orientasi pembangunan bangsa digeser ke arah ekonomi, sementara proses – proses yang dirintis sejak tahun 50-an belum mencapai tingkat kematangan.
- Dalam latar belakang sosial demikianlah telekomunikasi dan informasi, mulai dari radio, telegrap, dan telepon, televise, satelit telekomunikasi, hingga ke internet dan perangkat multimedia tampil dan berkembang di Indonesia. Perkembangan telematika penulis bagi menjadi 2 masa yaitu masa sebelum atau pra satelit dan masa satelit.
- Di periode pra satelit (sebelum tahun 1976), perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia masih terbatas pada bidang telepon dan radio. Radio Republik Indonesia (RRI) lahir dengan di dorong oleh kebutuhan yang mendesak akan adanya alat perjuangan di masa revolusi kemerdekaan tahun 1945, dengan menggunakan perangkat keras seadanya. Dalam situasi demikian ini para pendiri RRI melangsungkan pertemuan pada tanggal 11 September 1945 untuk merumuskan jati diri keberadaan RRI sebagai sarana komunikasi antara pemerintah dengan rakyat, dan antara rakyat dengan rakyat.Sedangkan telepon pada masa itu tidak terlalu penting sehingga anggaran pemerintah untuk membangun telekomunikasipun masih kecil jumlahnya. Saat itu, telepon dikelola oleh PTT (Perusahaan Telepon dan Telegrap) saja. Sampai pergantian rezim dari Orla ke Orba di tahun 1965, RRI merupakan operator tunggal siaran radio di Indonesia. Setelah itu bermunculan radio – radio siaran swasta. Lima tahun kemudian muncul PP NO. 55 tahun 1970 yang mengatur tentang radio siaran non pemerintah.Periode awal tahun 1960-an merupakan masa suram bagi pertelekomunikasian Indonesia, para ahli teknologi masih menggeluti teknologi sederhana dan “kuno”. Misalnya saja, PTT masih menggunakan sentral-sentral telepon yang manual, teknik radio High Frequency ataupun saluran kawat terbuka (Open Were Lines). Pada masa itu, banyak negara pemberi dana untuk Indonesia – termasuk pendana untuk pengembangan telekomunikasi, menghentikan bantuannya. Hal itu karena semakin memburuknya situasi dan kondisi ekonomi dan politi di Indonesia.
- Tercatat bahwa pada masa 1960-1967, hanya Jerman saja yang masih bersikap setia dan menaruh perhatian besar pada bidang telekomunikasi Indonesia, dan menyediakan dana walau di masa-masa sulit sekalipun. Ketika itu pengembangan telekomunikasi masih difokuskan pada pengadaan sentra telepon, baik untuk komunikasi lokal maupun jarak jauh, dan jaringan kabel. Indonesia saat itu belum memiliki satelit. Sentral telepon beserta perlengkapan hubungan jarak jauh ini diperoleh dari Jerman. Pada saat itu, Indonesia hanya dapat membeli produk yang sama, dari perusahaan yang sama, yakni Perusahaan Jerman. Tidak ada pilihan lain bagi Indonesia.
- Keleluasaan barulah bisa dirasakan setelah di tahun 1967/1968 mengalir pinjaman-pinjaman ke Indonesia, baik bilateral ataupun pinjaman multilateral dari Bank Dunia, melalui pinjaman yang disepakati IGGI. Akan tetapi, pada masa inipun inovasi dalam pemfungsian teknologi telekomunikasi masih belum berkembang dengan baik di negeri ini. Peda dasarnya kita memberi dan memakai perlengkapan seperti switches, cables, carries yang sudah lazim kita pakai sebelumnya.
- Badan penyiaran televisi lahir tahun 1962 sebelum adanya satelit yang semula hanya dimaksudkan sebagai perlengkapan bagi penyelenggara Asian Games IV di Jakarta. Siaran percobaan pertama kali terjadi pada 17 Agustus 1962 yang menyiarkan upacara peringatan kemerdekaan RI dari Istana Merdeka melalui microwave. Dan pada tanggal 24 Agustus 1962, TVRI bisa menyiarkan upacara pembukaan Asian Games, dan tanggal itu dinyatakan sebagai hari jadi TVRI.
- Terdorong oleh inovasi, akhirnya pada tanggal 14 November 1962 untuk pertama kalinya TVRI memberanikan diri melakukan siaran langsung dari studio yang berukuran 9×11 meter dan tanpa akustik yang memadai. Acaranya terbatas, hanya berupa permainan piano tunggal oleh B.J. Supriadi dengan pengaruh acara Alex Leo.
- Lebih setahun setelah siaran pertama, barulah keberadaan TVRI dijelaskan dengan pembentukan Yayasan TVRI melalui Keppres No. 215/1963 tertanggal 20 oktober 1963. Antara lain disebutkan bahwa TVRI menjadi alat hubungan masyarakat (mass communication media) dalam pembangunan mental/spiritual dan fisik daripada Bangsa dan Negara Indonesia serta pembentukan manusia sosialis Indonesia pada khususnya.
Sampai tahun 1989, TVRI merupakan operator tunggal di bidang penyiaran televise.
Jadi sebelum satelit palapa mengorbit, Indonesia hanya mengenal telekomunikasi yang bersifat terestrial, yakni yang jangkauannya masih dibatasi oleh lautan. Telekomunikasi seperti ini tidak bisa menjangkau pulau-pulau kecuali melalui penggunaan SKKL (Saluran Komunikasi Kabel Laut) yang mahal dan sulit dipergunakan.
- Gagasan tentang peluncuran satelit bagi telekomunikasi domestik di Indonesia bisa ditelusuri asal muasalnya dari sebuah konferensi di Janewa tahun 1971 yang disebut WARCST (World Administrative Radio Confrence on Space Telecomunication).
- Pada konferensi itu di tampilkan pila pameran dari perusahaan raksasa pesawat terbang Hughes. Perusahaan inilah yang mengusulkan ide pemanfaatan satelit bagi kepentingan domestik Indonesia. Hal tersebut disambut oleh Suhardjono yang berlatar belakang militer dan membawa masalah satelit itu sampai ke Presiden RI. Selain pertimbangan kelayakan ekonomi dan teknis, sejarah peluncuran satelit ini juga diwarnai oleh kepentingan politik dimana hubungan antara Indonesia dengan negara- negara lain sudah mulai bersahabat. Di sisi lain, satelit memungkinkan penyebaran luas ideologi negara ke masyarakat luas melalui TV, satelit juga menguntungkan secara ekonomi.
- Komunikasi tentang cara-cara menggali sumber daya alam dapat berlangsung dengan mudah. Ini berlaku untuk kasus tembaga pura (Freeport) dan di Dili. Peluncuran satelit Palapa di Cape Canaveral, Florida, bulan Agustus 1976 pada panel peluncuran terdapat 3 orang Indonesia dan perwakilan dari perusahaan NASA dan Hughes.
- Kejadian ini diresmikan juga melalui pidato kenegaraan oleh presiden Soeharto di Jakarta, tanggal 16 Agustus 1976. ini merupakan satu- satunya proyek teknologi yang mendapat tempat terhormat di gedung Parlemen. Namun peluncuran satelit itu merupakan kebijakan nasional yang gagasan awalnya dicetuskan oleh pemerintah. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa Indonesia pernah mengalami ancaman perpecahan. Untuk mempersatukan tanah air yang sangat luas ini diperlukan sarana perhubungan yang mencakup seluruh wilayah nusantara. Proses kelahiran satelit ini hanya melibatkan sedikit teknokrat dan teknolog yang berpihak pada kepentingan Orba.
05.09
Telematika.
- Menekan biaya transaksi dalam berbisnis dengan memanfaatkan internet dalam e-business.
- Meningkatkan kinerja pemerintah dalam menyediakan informasi dan layanan untuk masyarakat dengan internet dalam e-government.
- Memberikan nilai tambah bagi masyarakat dalam bidang kesehatan dan pendidikan.
- Meningkatkan perekonomian nasional yang dimanfaatkan oleh masyarakat dalam membangun bisnis dengan menggunakan teknologi internet (e-commerce).
- Sebagai core bisnis industri, perdagangan, efisiensi dan peningkatan daya saing perusahaan.
http://timokomit.wordpress.com/2012/10/30/apa-itu-telematika-dan-bagaimana-perkembangannya-di-indonesia/
07.20
Curriculum Vitae
07.29
08.21
DKI JAKARTA.
Jakarta memiliki luas sekitar 661,52 km² (lautan: 6.977,5 km²), dengan penduduk berjumlah 10.187.595 jiwa (2011).Wilayah metropolitan Jakarta (Jabotabek) yang berpenduduk sekitar 28 juta jiwa, merupakan metropolitan terbesar di Asia Tenggara atau urutan kedua di dunia.Sebagai pusat bisnis, politik, dan kebudayaan, Jakarta merupakan tempat berdirinya kantor-kantor pusat BUMN, perusahaan swasta, dan perusahaan asing. Kota ini juga menjadi tempat kedudukan lembaga-lembaga pemerintahan dan kantor sekretariat ASEAN. Jakarta dilayani oleh dua bandar udara, yakni Bandara Soekarno–Hatta dan Bandara Halim Perdanakusuma, serta satu pelabuhan laut di Tanjung Priok.
Kota ini adalah kota yang tidak pernah tidur selalu beraktifitas setiap harinya karna semua pusat pemerintahan ada di Jakarta.
Jakarta merupakan kota dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat. Saat ini, lebih dari 70% uang negara beredar di Jakarta.Perekonomian Jakarta terutama ditunjang oleh sektor perdagangan, jasa, properti, industri kreatif, dan keuangan. Beberapa sentra perdagangan di Jakarta yang menjadi tempat perputaran uang cukup besar adalah kawasan Tanah Abang dan Glodok. Kedua kawasan ini masing-masing menjadi pusat perdagangan tekstil serta barang-barang elektronik, dengan sirkulasi ke seluruh Indonesia. Bahkan untuk barang tekstil dari Tanah Abang, banyak pula yang menjadi komoditi ekspor. Sedangkan untuk sektor keuangan, yang memberikan kontribusi cukup besar terhadap perekonomian Jakarta adalah industri perbankan dan pasar modal.
Itulah segelintir tentang hal kota jakarta, disinilah saya di lahirkan dan dibesarkan, kota yang dahulunya tidak begitu ramai, sekarang sudah menjadi kota metropolitan kota yang memiliki segala hal, baik yang positif dan negatif, semua orang berbondong2 datang ke Jakarta untuk mengadu nasibnya agar lebih baik, karna itulah kota ini menjadi sangat penuh dan sesak dimana2 sudah banyak rumah dan mall bisa di bilang Jakarta memiliki 100 lebih mall yang berdiri di kota ini, oleh karna itu banyak sekali orang yang ingin berbisnis di kota ini,
karna itulah sekarang Jakarta menjadi kota yang padat dan kemacetan dimana-mana karna tidak stabilnya antara jumlah kendaraan dan jalanan yg tersedia.
Tidak ada habisnya memang kalo kita berbicara kota Jakarta, untuk itu kita selaku warga Jakarta maupun warga pendatang harus hidup saling akur. agar tidak ada perpecahan diantara kelompok.
Nyoook kite jage dan rawat kota kite...agar kota kite jadi kebanggaan kite bersama
11.59
Jenis dan Cara berfikir Induktif dan Deduktif.
1. Cara Berpikir Induktif
Induksi adalah cara mempelajari sesuatu yang bertolak dari hal-hal atau peristiwa khusus untuk menentukan hukum yang umum. Induksi merupakan cara berpikir dimana ditarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat individual. Penalaran secara induktif dimulai dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan yang mempunyai ruang lingkup yang khas dan terbatas dalam menyusun argumentasi yang diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum. Berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti.
Jenis-jenis berpikir induktif :
1. Generalisasi : merupakan penarikan kesimpulan umum dari pernyataan atau data-data yang ada
Dibagi menjadi 2 :
a. Generalisasi Sempurna / tanpa loncatan induktif
- Fakta yang diberikan cukup banyak dan meyakinkan
b. Generalisasi Tidak Sempurna / dengan loncatan induktif
- Fakta yang digunakan belum mencerminkan seluruh fenomena yang ada
2. Analogi : Merupakan penarikan kesimpulan berdasarkan kesamaan data atau fakta. Pada analogi biasanya membandingkan 2 hal yang memiliki karakteristik berbeda namun dicari persamaan yang ada di tiap bagiannya.
3. Kausal : Merupakan proses penarikan kesimpulan dengan prinsip sebab-akibat.
Terdiri dari 3 pola :
a. Sebab ke akibat => Dari peristiwa yang dianggap sebagai akibat ke kesimpulan sebagai
efek.
b. Akibat ke sebab => Dari peristiwa yang dianggap sebagai akibat ke kejadian yang dianggap
penyebabnya.
c. Akibat ke akibat => Dari satu akibat ke akibat lainnya tanpa menyebutkan penyebabnya
Deduksi berasal dari bahasa Inggris deduction yang berarti penarikan kesimpulan dari keadaan-keadaan yang umum, menemukan yang khusus dari yang umum. Deduksi adalah cara berpikir yang di tangkap atau di ambil dari pernyataan yang bersifat umum lalu ditarik kesimpulan yang bersifat khusus. Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan pola berpikir yang dinamakan silogismus. Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Jenis-jenis berpikir deduktif :
· Silogisme Kategorial = Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi.
· Silogisme Hipotesis = Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.
· Silogisme Akternatif = Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
· Entimen = Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
11.50
Silogisme Kategorial, Silogisme Hipotesis, Silogisme Alternatif.
Silogisme Kategorial
Yang dimaksud dengan silogisme adalah suatu bentuk proses penalaran yang berusaha menghubungkan dua proposisi (pernyataan) yang berlainan untuk menurunkan suatu kesimpulan atau inferensi yang merupakan prosposisi yang ketiga. Secara khusus silogisme kategorial dapat dibatasi sebagai suatu argumen deduktif yang mengandung suatu rangkaian yang terdiri dari tiga proposisi katergorial, yang disusun sedemikian rupa sehingga ada tiga term yang muncul dalam rangkaian pernyataan itu. Tiap-tiap term hanya boleh muncul dalam dua pernyataan, misalnya :
1. Semua buruh adalah manusia pekerja.
2. Semua tukang batu adalah buruh.
3. Jadi, semua tukang batu adalah manusia pekerja.
Dalam rangkaian pernyataan di atas terdapat tiga proposisi a + b + c. Dalam rangkaian silogisme kategorial hanya terdapat tiga term, dan tiap term muncul dalam dua proposisi.
Silogisme Hipotesis
Silogisme hipotesis atau silogisme pengandaian adalah semacam pola penalaran deduktif yang mengandung hipotese. Silogisme hipotetis bertolak dari suatu pendirian, bahwa ada kemungkinan apa yang disebut dalam proposisi itu tidak ada atau tidak terjadi. Premis mayornya mengandung pernyataan yang bersifat hipotesis. Oleh karena sebab itu rumus proposisi mayor dari silogisme ini adalah:
Jika P, maka Q
Contoh silogisme hipotesis :
Premis mayor : Jika tidak turun hujan, maka panen akan gagal.
Premis minor : Hujan tidak turun.
Konklusi : Sebab itu panen akan gagal.
Dalam kenyataan, yaitu bila kita menghadapi persoalan, maka kita dapat mempergunakan pola penalaran di atas.
Silogisme Alternatif
Jenis silogisme yang ketiga adalah silogisme alternatif atau disebut juga silogisme disjungtif. Silogisme ini dinamakan demikian, karena proposisi mayornya merupakan sebuah proposisi yang mengandung kemungkinan-kemungkinan atau pilihan-pilihan. Sebaliknya porposisi minornya adalah proposisi kategorial yang menerima atau menolak salah satu alternatifnya. Sebagai contoh berikut :
Premis mayor : Ayah ada dikantor atau dirumah
Premis minor : Ayah ada dikantor
Konklusi : Sebab itu, ayah tidak ada dirumah.
Atau
Premis mayor : Ayah ada dikantor atau dirumah
Premis minor : Ayah tidak ada dikantor
Konklusi : Sebab itu, ayah ada dirumah.
11.43
Pengertian dan contoh cara menguji data, fakta dan menilai otoritas.
Cara Menguji Data
Ditujukan supaya data dan informasi dapat dipergunakan dalam penalaran data dan informasi itu harus merupaka fakta. Dibawah ini merupak cara untuk pengujian data.
Obervasi
Fakta yang diajukan sebagai evidensi mungkin belum memuaskan seseorang pengarang atau penulis. Untuk lebih meyakinkan dirinya sendiri dan sekaligus dapat mengunakan sebaik – baiknya dalam usaha meyakinkan para pembaca, maka kadang – kadang pengarang merasa perlu untuk mengadakan peninjauan atau obervasi singkat untuk mengecek data atau informasi itu.
Kesaksian
Keharusan menguji data dan informasi, tidak harus selalu dilakuan dengan obervasi. Kadang sangat sulit untuk mengaharuskan seorang mengadakan obervasi atas obyek yang akan dibicarakan.
Autoritas
Cara ketiga untuk menguji fakta dalam usaha menyusun evidensi adalah meminta pendapat dari suatu otoritas, yakin dari pendapat seorang ahli, atau mereka yang menyelidiki fakta dengan cermat, memperhatikan semua kesaksian,menilai semua fakta kemudian memberikan pendapat mereka sesuai dengan keahlian mereka dalam bidang itu.
Cara Menguji Fakta
Untuk menetapkan apakah data atau informasi yang kita peroleh itu merupakan fakta, maka harus diadakan penelitian, apakah data” atau informasi itu merupakan kenyataan atau hal yang sunguh – sunguh terjadi.
Konsistensi
Dasar pertama yang dipakai untuk mengatakan fakta mana yang akan dipakai sebagai evidensi adalah konsistenan.
Koharensi
Dasar kedua yang bisa dipakai untuk mungji fakta yang dapat diperguanakan sebagai evidenis adalah masalah koharensi. Semua fakta yang akan digunakan sebagai evidensi harus pula khoren dengan pengalam manusia, atau sesuai dengan pandangan atau sikap yang berlaku.
Cara Menilai Autoritas
Seorang penulis yang baik dan obyektif selalu akan menghindari semua desas – desus, atau kesaksian dari tangan kedua. Penulis yang baik akan membedakan pula apa yang hanya merupakan pendapat saja, atau pendapat yang sunguh – sunguh didasarkan atas penelitian atau data – data eksperimental. Untuk menilai suatu autoritas, penulis dapat memeilih beberapa pokok berikut:
Tidak Mengandung Prasangka
Dasar pertama yang perlu diketahui oleh penulis adalah bahwa pendapat autoritas sama sekali tidak boleh mengandung prasangka, pendapat itu disusun oleh beradasarkan penelitian yang dilakukan oleh ahli itu sendiri, atau berdasarkan pada hasil – hasil eksperimental yang dilakukannya.
Pengalaman dan Pendidikan Autoritas
Dasar kedua yang harus diperhitungkan penulis untuk menilai pendapat suatu auoriatas adalah menyangkut pengalaman dan pendidikan autoritas. Pendidikan yang diperoleh menjadi jaminan awal.
Kemashuran dan Presite
Faktor ketiga yang harus diperhatikan oleh penulis untuk menilai autoritas adalah meneliti apakah pernyataan atau pendapat yang akan dikutip sebagai autoritas itu hanya sekedar bersembunyi dibalik kemasruhan dan prestise pribadi dibidang lain.
Khorensi dengan Kemajuan
Hal yang keempat yang perlu diperhatikan penulis argimentasi adalah apakah pendapat yang diberkan autoritas itu sejalan dengan perkembangan dan kemajuan jaman, atau khoren dengan pendapat atau sikap terakhir dalam bidang itu.
11.34
Wujud Evidensi.
11.24
Konsep Penalaran.
- PENALARAN
- Pengertian Penalaran
- Definisi Penalaran Menurut Para Ahli
- Keraf (1985: 5) berpendapat bahwa Penalaran adalah suatu proses berpikir dengan menghubung-hubungkan bukti, fakta, petunjuk atau eviden, menuju kepada suatu kesimpulan.
- Bakry (1986: 1) menyatakan bahwa Penalaran atau Reasoning merupakan suatu konsep yang paling umum menunjuk pada salah satu proses pemikiran untuk sampai pada suatu kesimpulan sebagai pernyataan baru dari beberapa pernyataan lain yang telah diketahui.
- Suriasumantri (2001: 42) mengemukakan secara singkat bahwa penalaran adalah suatu aktivitas berpikir dalam pengambilan suatu simpulan yang berupa pengetahuan.
- Ciri – Ciri Penalaran
- Dilakukan dengan sadar,
- Didasarkan atas sesuatu yang sudah diketahui,
- Sistematis,
- Terarah, bertujuan,
- Menghasilkan kesimpulan berupa pengetahuan, keputusan atau sikap yang baru,
- Sadar tujuan,
- Premis berupa pengalaman atau pengetahuan, bahkan teori yang telah diperoleh,
- Pola pemikiran tertentu,
- Sifat empiris rasional
- Metode dalam menalar
- Penalaran Induktif
- Pernyataan yang bersifat umum ini bersifat ekonomis
- Dari pernyataan yang bersifat umum dimungkinkan proses penalaran selanjutnya baik secara induktif maupun deduktif.
- Jenis-jenis penalaran induktif:
- Generalisasi,
- Analogi (Analogi Induktif),
- Hubungan Sebab-Akibat
- Penalaran Deduktif
- Contoh:
1. Semua makhluk mempunyai mata. (p. mayor)
2. Si Polan adalah seorang makhluk. (p. minor)
3. Jadi, si Polan mempunyai mata. (kesimpulan)
- Kesalahan Penalaran
- Salah nalar ada dua macam:
- Salah nalar induktif, berupa
- kesalahan karena generalisasi yang terlalu luas,
- kesalahan penilaian hubungan sebab-akibat,
- kesalahan analogi.
- Kesalahan deduktif dapat disebabkan karena:
- kesalahan karena premis mayor tidak dibatasi;
- kesalahan karena adanya term keempat;
- kesalahan karena kesimpulan terlalu luas/tidak dibatasi; dan
- kesalahan karena adanya 2 premis negatif.
- Konsep dan Simbol Dalam Penalaran
Total Pageviews
Popular Posts
-
Menurut Terry (1989) faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengambil keputusan sebagai berikut: hal-hal yang berwujud maupun tidak ...
-
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah popul...