Kalimat Efektif dan Kalimat Turunan.

I. Pengertian Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang mengungkapkan maksud penutur/penulis secara tepat sehingga maksud itu dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Efektif dalam hal ini adalah ukuran kalimat yang mampu menjembatani timbulnya pikiran yang sama antara penulis/penutur dan pembaca/pendengar. Kalimat efektif harus dapat mewakili pikiran penulis/pembicara secara pas dan jitu sehingga pendengar/ pembaca akan memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti yang dimaksud oleh penulis/pembicaranya.

II. Ciri-ciri Kalimat Efektif
Kesatuan Gagasan

Yang dimaksud dengan kesatuan adalah terdapatnya satu ide pokok dalam sebuah kalimat. Sebuah kalimat harus memiliki subyek, predikat, serta unsur-unsur lain (Objek/Keterangan) yang saling mendukung serta membentuk kesaruan tunggal. Dalam setiap kalimat hanya ada satu maksud penulis/pembicara, dan maksud itu harus dapat dikenali dan dipahami oleh pembicara/pendengar.

Contoh kalimat yang tidak jelas kesatuan gagasannya:
Pembangunan gedung sekolah baru pihak yayasan dibantu oleh bank yang memberikan kredit. (terdapat subjek ganda dalam satu kalimat)

Contoh kalimat yang jelas kesatuan gagasannya:
Pihak yayasan dibantu oleh bank yang memberi kredit untuk membangun gedung sekolah baru.
Kesejajaran/Keparalelan

Yang dimaksud dengan keparalelan atau kesejajaran adalah terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya, sama jenis katanya, pola atau susunan kata dan frasa yang dipakai di dalam kalimat. Umpamanya dalam sebuah perincian, jika unsur pertama berbentuk verba, unsur kedua dan seterusnya juga harus verba. Jika unsur pertama nomina, unsur berikutnya juga harus nomina. Dengan kata lain, sebuah kalimat harus memiliki kesamaan bentukan/ imbuhan. Jika bagian kalimat itu menggunakan kata kerja berimbuhan di–, bagian kalimat yang lainnya pun harus menggunakan di– pula.

Contoh kesejajaran atau paralelisme yang salah:
Kakakmu menjadi dosen atau sebagai pengusaha?
Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan.

Contoh kesejajaran atau paralelisme yang benar:
Kakakmu menjadi dosen atau menjadi pengusaha?
Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan.
Kehematan

Yang dimaksud dengan kehematan ialah adanya upaya menghindari pemakaian kata yang tidak perlu. Hemat disini, tidak berarti tidak memakai kata-kata mubazir; tidak mengulang subjek; tidak menjamakkan kata yang sudah berbentuk jamak. Dengan hemat kata, kalimat akan menjadi padat berisi dan tidak akan merubah maksud kalimat.

Contoh kalimat yang tidak hemat kata:
Saya melihatnya dengan mata kepala saya sendiri mahasiswa itu belajar sepanjang hari dari pagi sampai sore.

Contoh kalimat yang hemat kata:
Saya melihat sendiri mahasiswa itu belajar seharian.

a. Kelogisan

Yang dimaksud dengan kelogisan ialah terdapatnya arti kalimat yang logis/ masuk akal. Logis dalam hal ini juga menuntut adanya pola pikir yang sama sistematis (teratur dalam perhitungan angka dan penomoran). Sebuah kalimat yang sudah benar strukturnya, sudah benar pula pemakaian tanda baca, kata, atau frasanya, dapat menjadi salah jika maknanya lemah dari segi logika berbahasa. Perhatikan contoh kalimat yang lemah dari segi logika berbahasa berikut ini.
Kepada Bapak Subhan, waktu dan tempat kami persilakan. (waktu dan tempat tidak perlu dipersilakan) –salah
Kepada Bapak Subhan, kami persilakan. –benar

b. Kepaduan (Koherensi)

Yang dimaksud dengan koerensi adalah terjadinya hubungan yang padu antara unsur-unsur pembentuk kalimat. Yang termasuk pembentuk kalimat adalah frasa, klausa, tanda baca, dan fungsi sintaksis (S-P-O-Pel-Ket).

Contoh kalimat yang tidak koheren:
Kepada setiap pengemudi mobil harus memiliki surat izin mengemudi. (tidak mempunyai subjek/subjeknya tidak jelas)

Contoh kalimat yang unsurnya koheren:
Setiap pengemudi mobil harus memiliki surat izin mengemudi.

c. Ketepatan

Yang dimaksud dengan ketepatan adalah kesesuaian atau kecocokan pemakaian unsur-unsur yang membentuk kalimat sehingga tercipta pengertian yang bulat dan pasti. Di antara semua unsur yang berperan dalam pembentukan kalimat, harus diakui bahwa kata memegang peranan terpenting. Tanpa kata, kalimat tidak akan ada. Akan tetapi, adakalanya kita harus memilih dengan akurat satu kata, satu frasa, satu idiom, satu tanda baca dari sekian pilihan demi terciptanya makna yang paling tepat. Perhatikan contoh di berikut ini.

Contoh kalimat yang tidak memperhatikan faktor ketepatan:
Karyawan teladan itu memang tekun bekerja dari pagi hingga petang. (salah dalam pemakaian kata hingga)

Contoh kalimat yang memperhatikan faktor ketepatan:
Karyawan teladan itu memang tekun bekerja dari pagi sampai petang.


KALIMAT  TURUNAN

Dalam kajian bahasa dibedakan unsur bahasa yang sederhana dan unsur yang kompleks. Dalam morfologi terdapat kata sebagai objek kajian morfologi yang memiliki sifat yang demikian itu yang disebut sebagai kata dasar atau kata turunan. Kata Dasar merupakan dasar pembentukan kata turunan, kata turunan merupakan bentukan dari kata dasar.

Begitu pula dalam sintaksis. Kalimat sebagai objek kajian sintaksis juga dibedakan atas kalimat dasar dan kalimat turunan, kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat turunan mencakupi turunan tunggal dan kalimat turunan majemuk. Kalimat turunan tunggal merupakan kalimat kompleks yang terdiri atas satu klausa, sedangkan kalimat majemuk merupakan kalimat kompleks yang terdiri atas dua klausa atau lebih. Jadi istilah dasar dan turunan dilihat dari peranan dalam pembentukan.


Jenis Kalimat Menurut Jumlah Klausanya
Menurut jumlah klausa pembentuknya, kalimat dapat dibedakan atas dua macam, yaitu kalimat tunggal, kalimat majemuk atau kalimat turunan.

Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang mempunyai satu klausa. Karena klausanya yang tunggal maka dinamai kalimat tunggal. Hal itu juga berarti hanya ada satu P(predikat) di dalam kalimat tunggal. Seperti telah dijelaskan, unsur S dan P adalah penanda klausa. S dan p selalu wajib dalam setiap kalimat.
Adapun O, Pel, dan Ket sifatnya tidak wajib hadir di dalam kalimat, termasuk dalam kalimat tunggal. Kehadiran O, Pel, Ket bergantung pada P. Jika P masih perlu dilengkapi, barulah unsur yang melengkapi itu dihadirkan.

Contoh :
         
        Kami mahasiswa Indonesia.
        Jawaban anak pintar itu sangat tepat.
        Mobil orang kaya itu ada delapan.
Kalimat tunggal dapt dilengkapi atau diperluas dengan menambah satu unsur O, Pel, dan Ket. Jadi kalimat tunggal tidak harus berupa kalimat pendek.

Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang merupakan gabungan dua atau lebih kalimat tunggal. Hal itu berarti dalam kalimat majemuk terdapat lebih dari satu klausa.

Perhatikan contoh diberikut ini.
v  Seorang manajer harus mempunyai wawasan yang luas dan
S                        P1                           O1
harus menjunjung tinggi etika profesi .
            P2                               O2
v  Anak-anak bermain layang-layang di halaman kampusketika
S1               P1               O1                     Ket
para dosen, karyawan, dan mahasiswa menikmati hari libur .
S2                                    P2            O2
Contoh yang pertama disebut kalimat majemuk setara karena mempunyai dua klausa yang setara/sejajar.Penanda yang memisahkan klausa dalam kalimat majemuk setara antara lain konjungsi dan. Contoh yang kedua disebut kalimat majemuk bertingkat karena klausa yang kedua merupakan perluasan dari klausa pertama.Penanda yang memisahkannya adalah konjungtor ketika.
Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara mempunyai ciri :
        Dibentuk dari dua atau lebih kalimat tunggal
        Kedudukan tiap kalimat sederajat
Penghubung  Klausa dalam Kalimat Majemuk Setara
Jenis Hubungan
Fungsi
Kata Penghubung
Penjumlahan
menyatakan penjumlahan atau gabungan kegiatan, keadaan, peristiwa, dan proses
dan, serta, baik, maupun
Pertentangan
menyatakan bahwa hal yang dinyatakan dalam klausa pertama bertentangan dengan klausa kedua
tetapi, sedangkan, bukannya, melainkan
Pemilihan
menyatakan pilihan di antara dua kemungkinan
Atau
Perurutan
menyatakan kejadian yang berurutan
lalu, kemudian

Contoh kalimat majemuk setara :
        Erni mengonsep surat itu dan Rini mengetiknya.
        Muridnya kaya, tetapi ia sendiri miskin.
        Engkau tinggal disini, atau ikut dengan saya.
        Ia memarkir mobilnya di lantai 3, lalu naik lift ke lantai 7.

Kalimat Majemuk Bertingkat
Konstruksi kalimat majemuk bertingkat berbeda dengan kalimat majemuk setara. Perbedaannya terletak pada derajat klausa pembentuknya yang tidak setara karena klausa kedua merupakan perluasan dari klausa pertama. Karena itu, konjungtur kalimat majemuk bertingkat juga berbeda dengan konjungtur kalimat majemuk setara.

Penghubung Klausa dalam Kalimat Majemuk Bertingkat
Jenis
Hubungan
Kata Penghubung
a. waktu
sejak, sedari, sewaktu, sementara, seraya, setelah, sambil,
sebelum, ketika, tatkala, hingga, sampai
b. syarat
jika(lau), seandainya, andaikata, andaikan, asalkan, kalau, bilamana, manakala
c. tujuan
agar, supaya, untuk, biar


d. konsesif
walau(pun), meski(pun), sekali(pun), biar(pun), kendati(pun), sungguh(pun)


e. pembandingan
seperti, bagaikan, laksana, sebagaimana, daripada, alih-alih,
f. sebab/alas an
sebab, karena
g. akibat/hasil
sehingga, sampai-sampai, maka
h. cara/alat
dengan, tanpa
i. kemiripan
seolah-olah, seakan-akan
j. kenyataan
Padahal, nyatanya
k. penjelasan/ kelengkapan
Bahwa

Contoh kalimat majemuk bertingkat:
        Dia datang ketika kami sedang rapat.
        Lalu lintas akan teratur andaikata pemakai jalan berdisiplin tinggi.
        Anda harus bekerja keras agar berhasil.
        Semangat belajarnya tetap tinggi walaupun usianya sudah lanjut.
   Aku memahaminya sebagaimana ia memahamiku.

sumber:


Kalimat Efektif (Pengertian,ciri-ciri,contoh)

Kalimat efektif adalah suatu kalimat yang merupakan isi dari suatu gagasan pembicara atau penulis yang secara jelas disampaikan dalam untuk menunjukan suatu tujuan dari penulis/pembaca.

Syarat-syarat Kalimat Efektif
  1. Koherensi (Kepaduan) adanya kepaduan kata-kata untuk suatu kalimat. Yang merusak koherensi suatu kalimatdiantaranya: penggunaan kata-kata yang tidak diperlukan.
  2. Keparalelan (penggunaan bentuk-bentuk bahasa yang sama)
  3. Kehematan (tidak terjadi pemborosan ataupun pengulangan kata-kata)
  4. Penekanan (diberi penekanan dengan menambahkan imbuhan)
  5. Kevariasian.
Berikut adalah beberapa contoh kalimat efektif dan tidak efektif :

  1.  Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu ( tidak efektif )
Seharusnya : Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.

  1. Sekolah kami yang terletak di depan bioskop Gunting ( tidak efektif )
Seharusnya : Sekolah kami terletak di depan bioskop Gunting.

  1. Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes ( tidak efektif )
Seharusnya : Harga minyak dibekukan atau dinaikan secara luwes.

  1. Karena ia tidak diundang , dia tidak datang ke tempat itu ( tidak efektif )
Seharusnya : Karena tidak diundang , dia tidak datang ke tempat itu.

  1. Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui bahwa Presiden datang ( tidak efektif )
Seharusnya : hadirin serentak berdiri setelah mengetahui bahwa presiden datang.



Ciri-ciri kalimat efektif:

1. Kesepadanan

Suatu kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu subjek, predikat, objek dan keterangan. Di dalam kalimat efektif harus memiliki keseimbangan dalam pemakaian struktur bahasa.

Contoh:Amara pergi ke sekolah, kemudian Amara pergi ke rumah temannya untuk belajar. (tidak efektif)

Amara pergi ke sekolah, kemudian kerumah temannya untuk belajar. (efektif)

2. Kecermatan dalam Pemilihan dan Penggunaan Kata

Dalam membuat kalimat efektif jangan sampai menjadi kalimat yang ambigu (menimbulkan tafsiran ganda)

Contoh:

Mahasiswi perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (tidak efektif)

Mahasiswi yang kuliah di perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah. (efektif)

3.Kehematan

Kehematan dalam kalimat efektif maksudnya adalah hemat dalam mempergunakan kata, frasa atau bentuk lain yang di anggap tidak perlu, tetapi tidak menyalahi kaidah tata bahasa.

Contoh:

Karena ia tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama belajar di rumahku. (tidak efektif)

Karena tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (efektif)

4. Kelogisan

Bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.

Contoh:

Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. (tidak efektif)

Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. (efektif)

5.Kesatuan atau Kepaduan

Maksudnya adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu, sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.

Contoh:

Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu. (tidak efektif)

Kita harus mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang sudah meninggalkan rasa kemanusiaan. (efektif)

6. Keparalelan atau Kesejajaran

Adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu.

Contoh:

Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (tidak efektif)

Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan. (efektif)

Harga sembako dibekukan atau kenaikan secara luwes. (tidak efektif)

Harga sembako dibekukan atau dinaikkan secara luwes. (efektif)

sumber:

Diksi.

Diksi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pusat bahasa Departemen Pendidikan Indonesia adalah pilihan kata yg tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan). Fungsi dari diksi antara lain :
  • Membuat pembaca atau pendengar mengerti secara benar dan tidak salah paham terhadap apa yang disampaikan oleh pembicara atau penulis.
  • Untuk mencapai target komunikasi yang efektif.
  • Melambangkan gagasan yang di ekspresikan secara verbal.
  • Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi) sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca.
Diksi terdiri dari delapan elemen yaitu : fonem, silabel, konjungsi, hubungan, kata benda, kata kerja, infleksi, dan uterans.
Macam macam hubungan makna :
  1. Sinonim
    Merupakan kata-kata yang memiliki persamaan / kemiripan makna. Sinonim sebagai ungkapan (bisa berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya kurang lebih sama dengan makna ungkapan lain. Contoh: Kata buruk dan jelek, mati dan wafat.
  1. Antonim.
    Merupakan ungkapan (berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya dianggap kebalikan dari makna /ungkapan lain. Contoh: Kata bagus berantonim dengan kata buruk; kata besar berantonim dengan kata kecil.
  1. Polisemi.
    Adalah sebagai satuan bahasa (terutama kata atau frase) yang memiliki makna lebih dari satu. Contoh: Kata kepala bermakna ; bagian tubuh dari leher ke atas, seperti terdapat pada manusia dan hewan, bagian dari suatu yang terletak di sebelah atas atau depan, seperti kepala susu, kepala meja,dan kepala kereta api, bagian dari suatu yang berbentuk bulat seperti kepala, kepala paku dan kepala jarum dan Iain-lain.
  1. Hiponim.
    Adalah suatu kata yang yang maknanya telah tercakup oleh kata yang lain, sebagai ungkapan (berupa kata, frase atau kalimat) yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna suatu ungkapan. Contoh : kata tongkol adalah hiponim terhadap kata ikan, sebab makna tongkol termasuk makna ikan.
  1. Hipernim.
    Merupakan suatu kata yang mencakup makna kata lain.
  1. Homonim.
    Merupakan kata-kata yang memiliki kesamaan ejaan dan bunyi namun berbeda arti.
  1. Homofon.
    Merupakan kata-kata yang memiliki bunyi sama tetapi ejaan dan artinya berbeda.
  1. Homograf.
    Merupakan kata-kata yang memiliki tulisan yang sama tetapi bunyi dan artinya berbeda.
Makna Denotasi
Makna Denotasi merupakan makna kata yang sesuai dengan makna yang sebenarnya atau sesuai dengan makna kamus.

Contoh :
Adik makan nasi.
Makan artinya memasukkan sesuatu ke dalam mulut.

Makna Konotasi
Kalau makna Denotasi adalah makna yang sebenarnya, maka seharusnya Makna Konotasi merupakan makna yang bukan sebenarnya dan merujuk pada hal yang lain. Terkadang banyak eksperts linguistik di Indonesia mengatakan bahwa makna konotasi adalah makna kiasan, padahal makna kiasan itu adalah tipe makna figuratif, bukan makna konotasi. Makna Konotasi tidak diketahui oleh semua orang atau dalam artian hanya digunakan oleh suatu komunitas tertentu. Misalnya Frase jam tangan.
Contoh:
Pak Slesh adalah seorang pegawai kantoran yang sangat tekun dan berdedikasi. Ia selalu disiplin dalam mengerjakan sesuatu. Pada saat rapat kerja, salah satu kolega yang hadir melihat kinerja beliau dan kemudian berkata kepada sesama kolega yang lain “Jam tangan pak Slesh bagus yah”.
Dalam ilustrasi diatas, frase jam tangan memiliki makna konotasi yang berarti sebenarnya disiplin. Namun makna ini hanya diketahui oleh orang-orang yang bekerja di kantoran atau semacamnya yang berpacu dengan waktu. Dalam contoh diatas, Jam Tangan memiliki Makna Konotasi Positif karena sifatnya memuji
Makna konotasi dibagi menjadi 2 yaitu konotasi positif  merupakan kata yang memiliki makna yang dirasakan baik dan lebih sopan, dan konotasi negatif merupakan kata yang bermakna kasar atau tidak sopan.
sumber:

Puisi Masa Depan.

--- Masa Depan ---


lagi-lagi aku terbayang
tentang sesuatu yang aku harap segera menghilang
lagi-lagi aku terngiang
suara lembut yang membuat hati meradang

sudahlah..
walau kadang terasa lelah
mengapa hati selalu bimbang
bukankah masa lalu itu tak mesti di kenang
sedangkan perjalanan masih terlalu panjang

masihkah ada harapan ?
tentang sesuatu yang selalu kunantikan
sebelum sang waktu membawa semuanya

mengapa masih terucap ragu
sedangkan esok, adalah sebuah misteri yang akan di nanti
tentang jalan cerita kehidupan
inilah hidup harus tetap ku jalani

walau kadang badai dan batu terus menerjang
tapi masa depan yang selalu ku pikirkan
beranilah untuk bermimpi meraih kesuksesan di masa depan
proses yang menentukan masa depan..

yang dulu adalah kenangan...
dan
esok adalah masa depan..

Wacana Singkat.

Sportbike Listrik Ini Cuma 40 Unit di Dunia.

Jakarta -Motor listrik di masa depan seperti benar-benar akan muncul. Soalnya saat ini sudah semakin banyak pilihan motor listrik yang sangat menggoda.

Nah kali giliran motor listrik RS Electric bergaya Sportsbike karya Jay Leno yang siap menggoda pecinta motor listrik dunia. 

Sportbike listrik ini hanya terdapat 40 unit di dunia, dan dibanderol mencapai US$ 29 ribu atau setara dengan Rp 323 jutaan.

President of Mission Motorcycles, Jay leno mengaku hanya butuh waktu 2 tahun untuk bisa melahirkan motor listrik sport yang satu ini seperti dilansir autoevolution, Selasa (22/10/2013).

Lahirnya sportbike yang kali ini bukan tanpa alasan, dengan membawa misi menjadi motor listrik terbaik. Terbukti motor listrik yang satu ini bisa menyemburkan tenaga hingga 163 tenaga kuda dan memiliki torsi hingga 120 ft-lbs.

Desain yang disajikan jelas menunjukan motor listrik yang satu ini ingin menunjukkan bahwa dirinya patut diperhitungkan.

sumber:
http://oto.detik.com/read/2013/10/22/171441/2392535/1208/
sportbike-listrik-ini-cuma-40-unit-di-dunia

Ragam Bahasa.

Bahasa ragam ilmiah merupakan ragam bahasa berdasarkan pengelompokkan menurut jenis pemakaiannya dalam bidang kegiatan sesuai dengan sifat keilmuannya. Bahasa Indonesia harus memenuhi syarat diantaranya benar (sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku), logis, cermat dan sistematis.

Pada bahasa ragam ilmiah, bahasa bentuk luas dan ide yang disampaikan melalui bahasa itu sebagai bentuk dalam, tidak dapat dipisahkan. Hal ini terlihat pada ciri bahasa ilmu, seperti berikut ini.

Pertama, baku. Struktur bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku, baik mengenai struktur kalimat maupun kata. Demikian juga, pemilihan kata istilah dan penulisan yang sesuai dengan kaidah ejaan.

Kedua, logis. Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa Indonesia ragam ilmiah dapat diterima akal.

Contoh: “Masalah pengembangan dakwah kita tingkatkan.”

Ide kalimat di atas tidak logis. Pilihan kata “masalah’, kurang tepat. Pengembangan dakwah mempunyai masalah kendala. Tidak logis apabila masalahnya kita tingkatkan. Kalimat di atas seharusnya “Pengembangan dakwah kita tingkatkan.”

Ketiga, kuantitatif. Keterangan yang dikemukakan pada kalimat dapat diukur secara pasti. Perhatikan contoh di bawah ini:

Da’i di Gunung Kidul “kebanyakan” lulusan perguruan tinggi.

Arti kata kebanyakan relatif, mungkin bisa 5, 6 atau 10 orang. Jadi, dalam tulisan ilmiah tidak benar memilih kata “kebanyakan” kalimat di atas dapat kita benahi menjadi Da’i di Gunung Kidul 5 orang lulusan perguruan tinggi, dan yang 3 orang lagi dari lulusan pesantren.

Keempat, tepat. Ide yang diungkapkan harus sesuai dengan ide yang dimaksudkan oleh pemutus atau penulis dan tidak mengandung makna ganda. Contoh: “Jamban pesantren yang sudah rusak itu sedang diperbaiki.”

Kalimat tersebut, mempunyai makna ganda, yang rusaknya itu mungkin jamban, atau mungkin juga pesantren.

Kelima, denotatif yang berlawanan dengan konotatif. Kata yang digunakan atau dipilih sesuai dengan arti sesungguhnya dan tidak diperhatikan perasaan karena sifat ilmu yang objektif.

Keenam, runtun. Ide diungkapkan secara teratur sesuai dengan urutan dan tingkatannya, baik dalam kalimat maupun dalam alinea atau paragraf adalah seperangkat kalimat yang mengemban satu ide atau satu pokok bahasan.

Dalam karangan ilmiah, bahasa ragam merupakan ragam bahasa berdasarkan pengelompokan menurut jenis pemakaiannya dalam bidang kegiatan. Sesuai dengan sifat keilmuannya, bahasa Indonesia harus memenuhi syarat diantaranya benar (sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia), logis, cermat dan sistematis. Karangan ilmiah mempunyai beberapa ciri, diantaranya: jelas, logis, lugas, objektif, seksama, sistematis dan tuntas.


Semi ilmiah adalah karangan ilmu pengatahun yang menyajikan fakta umum dan menurut metodologi penulisan yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya tekhnis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya atau sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya pun tidak semi formal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan karangan non ilmiah. Maksud dari karangan non ilmiah tersebut ialah karena jenis semi ilmiah masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen. Karakteristiknya adalah berada diantara ilmiah. Bentuk karangan semi ilmiah yaitu artikel, editorial, opini, tips, reportase dan resensi buku. Resensi buku adalah bentuk konbinasi antara uraian, ringkasan dan kritik objektif terhadap sebuah buku. Klasifikasi pembuatan resensi buku ilmiah yaitu ringkasan, deskripsi, kritik, apresiasi, dan praduga.
Ciri-ciri karangan semi ilmiah :        
  1. Ditulis berdasarkan fakta pribadi;
  2. Fakta yang disimpulkan subjektif;
  3. Gaya bahasa formal dan popular;
  4. Mementingkan diri penulis;
  5. Melebih-lebihkan sesuatu;
  6. Usulan-usulan bersifat argumentatif;
  7. Bersifat persuasive.
    Non Ilmiah (Fiksi) adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dan lainnya. Bentuk karangan non ilmiah adalah dongeng, cerpen, novel, roman, anekdot, hikayat, cerber, puisi dan naskah drama.
    Ciri-ciri karangan noni lmiah :

    1. Ditulis berdasarkan fakta pribadi
    2. Fakta yang disimpulkan subjektif
    3. Gaya bahasa konotatif dan popular
    4. Tidak memuat hipotesis
    5. Penyajian dibarengi dengan sejarah
    6. Bersifat imajinatif
    7. Situasi didramatisir
    8. Bersifat persuasive

      Berikut Adalah Contoh Artikel Dari Beberapa Ragam Bahasa :

      Ragam Bahasa Ilmiah

      Karya Ilmiah Biologi: Tumbuhan Kacang Hijau

      BAB 1. PENDAHULUAN

      Latar belakang
      Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. dst ..........

      Manfaat tumbuhan Kacang Hijau
      Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukuptinggi dan merupakan sumber mineralpenting, antara lainkalsiumdanfosfor. dst
      Kacang hijau juga mengandung multi protein yang berfungsi mengganti sel mati dan membantu pertumbuhan sel tubuh, oleh karena itu anak-anak dan wanita yang baru saja bersalin dianjurkan untuk mengkonsumsinya.

      -Rumusan Masalah
      Dari hasil praktikum yang kami ikuti rumusan masalah yang dapat kami ambil adalah bagaimana cara bertumbuh dan berkembangnya kacang hijau yang menjauhi cahaya/tidak dipengaruhi oleh cahaya.
      -Tujuan Penelitian
      Untuk dapat melakukan penelitian secara ilmiah mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan atau perkembangan tumbuhan (faktor eksternal maupun internal).
      -Manfaat Penelitian
      Mengetahui seberapa besar cahayaterhadap pertumbuhan kacang hijau.
      -Variabel Penilitian

      Variabel kontrol, meliputi : media tumbuh, jenis bibit, jumlah air.
      Variabel bebas, meliputi : suhu udara, jumlah cahaya, kelembaban udara.
      Variabel terikat, meliputi : jumlah daun, tinggi batang, usia tanaman, kualitas tanaman.

      BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

      Landasan teori
      kacang hijau bertubuh dengan 2 faktor :Faktor internal – intraseluler ;gen-interseluler ;
      hormon antara lain:

      Auksin : merangsang perpanjangan sel terutama pada titik tumbuh dan juga merangsangpartenokapri ( timbulnya buah didahuluipembuahan), mempercepat diferensiasi.
      Giberrelin : mempengaruhi peningkatan sel
      Sitokinin : merangsang pembelahan sel
      Kalin : – rhizokalin : merangsang pembentukan akar – kaulokalin : merangsang pembentukanbatang – filokalin : merangsang pembentukan daun
      Traumalin: mempercepat pertumbuhan luka
      Gas etilen : merangsang pemasakan buah , batangtumbuh menjadi tebal
      Gas asam absisat :mengahambat pertumbuhan ,membantu mengugurkan daun pada musim gugur.

      Faktor eksternal
      · Cahaya
      · nutrisi
      · suhu atau temperatur
      · kelembapan
      · PH
      · gravitasi.

      Hipotesis Asumsi
      Benih kacang hijau yang di tanam tersebut memiliki daya tumbuh yang berbeda karena pengaruh cahayamatahari.Hipotesa : Berdasarkan asumsi di atas dapat disimpulkanbahwa ada pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang hijau.

      BAB 3. METODE PENELITIAN

      Lokasi dan Waktu
      Lokasi yang kami ambil sebagai tempat penelitianyaitu di rumah dan di sekolah, waktu yang kamigunakan selama 8 minggu (dua bulan).

      Bahan, Alat penelitian
      Di sesuaikan dengan tema penelitian yang di lakukan.

      Cara Bekerja
      Basahi kapas dengan air, setelah itu letakkan kapasdalam suatu wadah.Letakkan biji-biji kacang hijau pada kapas tersebut.Letakkan wadah tersebut pada tempat sejuk.Amati perkembangannya setiap hari.

      BAB. 3 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

      PEMBAHASAN
      Tanaman kacang hijau yang dietiolasi (tumbuhan yang tumbuh dalah gelap) pertumbuhannya lebih cepat daripadatanaman yang terkena banyak sinar natahari maupun ditempat yang redup karena kerja hormon auksin tidak dihambatoleh sinar matahari. BLA BLA BLA .................

      BAB 4. KESIMPULAN

      KESIMPULAN
      Dari hasil pengamatan dapat di simpulkan bahwa kacang hijau yang tertinggi adalah kacang hijau yang di tanam di tempat gelap dan pertumbuhannya yang paling cepat juga di tempat gelap. Hal ini di sebabkan karena hormon auksin sangat cepat berkembang di tempat gelap.

      SARAN
      Di muka bumi ini, tumbuhan adalah sumber makanan. Saran kami adalah marilah kita menjaga kelestarian tanaman karenakita menyadari bahwa tanpa tanaman atau tumbuhan kita tidak akan bisa bertahan hidup di muka bumi ini.

      Daftar Pustaka
      http://tipssahabat.com/contoh-karya-ilmiah-biologi/

      Ragam Bahasa Semi Ilmiah

      Ada Kecelakaan Tunggal, Tol Cawang-Bekasi Macet 14 Km
      Jakarta - Kemacetan sepanjang 14 km terjadi di Tol Cikampek dari arah Cawang menuju Bekasi. Kemacetan ini diakibatkan kecelakaan tunggal yang terjadi di bahu jalan di KM 14.

      "Kecelakaan tunggal di tol Cikampek KM 14, terjadi pada sekitar pukul 19.30 WIB. Imbasnya kepadatan terjadi sejak dari Cawang hingga titik kecelakaan, sepanjang 14 km," ujar petugas Jasamarga Fajar, kepada detikcom, Jumat (11/10/2013).

      Belum ada laporan mengenai jenis kendaraan, kronologis kecelakaan, maupun korban akibat kecelakaan tunggal tersebut. Fajar melaporkan, jalur sebaliknya yaitu dari arah Bekasi-Cawang juga mengalami kepadatan dari Cikarang Utama sampai gerbang Cikunir.

      "Karena ada antrean di pintu masuk Cikunir," lanjutnya.

      Ragam Bahasa Non Ilmiah

      Langit Menggelap di Vredeburg
      Cerpen Sulialine Adelia

      Beginilah menjelang senja di jantung kota. Sekelompok remaja nongkrong di atas motor model terbaru mereka sambil ngobrol dan tertawa-tawa. Ada juga remaja atau mereka yang beranjak dewasa duduk berdua-dua, di bangku semen, di atas sadel motor, atau di trotoar. Anak-anak kecil berlarian sambil disuapi orang tuanya. Pengamen yang beristirahat setelah seharian bekerja. Dan orang gila yang tidur di sisi pagar.

      Di salah satu bangku kayu panjang, bersisihan dengan remaja yang sedang bermesraan, Reyna duduk menghadap ke jalan. Hanya duduk. Mengamati kendaraan atau orang-orang yang melintas. Menunggu senja rebah di hamparan kota.

      Tiba-tiba laki-laki itu sudah berada di depannya sambil mengulurkan tangan. "Apa kabar?" katanya memperlihatkan giginya yang kekuningan. Asap rokok telah menindas warna putihnya.
      "Kamu di sini?" Reyna tak mampu menyembunyikan keterkejutannya. Segala rasa berpendaran dalam hatinya. Senang, sendu, haru, pilu, yang kesemuanya membuat Reyna ingin menjatuhkan dirinya dalam peluk lelaki itu.
      Begitu juga Mozes, lelaki tua yang berdiri di depan Reyna. Dadanya bergemuruh hebat mendapati perempuan itu di depan matanya. Ingin ia memeluk, menciumi perempuan itu seperti dulu, tetapi tak juga dilakukannya.

      Hingga Reyna kembali menguasai perasaannya, lalu menggeser duduknya memberi tempat Mozes di sebelahnya.
      "Kaget?" tanya Mozes, duduk di sebelah Reyna.
      Reyna tertawa kecil.
      "Gimana?" tanya Reyna tak jelas arahnya. "Lama sekali nggak ketemu."
      "Iya. Berapa tahun ya? Dua lima, tiga puluh?"
      "Tiga puluh tahun!" jawab Reyna pasti.
      "Ouw! Tiga puluh tahun. Dan kamu masih semanis dulu."
      "Terima kasih," Reyna tersenyum geli. Masih ’semanis dulu’. Bukankah itu lucu? Kalaupun masih tampak cantik atau manis itu pasti tinggal sisanya saja. Kecantikan yang telah terbalut keriput di seluruh tubuhnya. Tapi kalimat itu tak urung membuat Reyna tersipu. Merasa bangga, tersanjung karenanya.

      "Kapan datang?" tanya Reyna. Mulai berani lagi menatap mata lelaki di sebelahnya.
      "Belum seminggu," jawab Mozes.
      "Mencariku?" Reyna tersenyum. Sisa genitnya di masa muda.
      Mozes tertawa berderai-derai. Lalu katanya pelan, "Aku turut berduka atas meninggalnya suamimu," tawanya menghilang.

Total Pageviews



Ridho-Blogger.com. Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts